wirandi28@rocketmail.com

01 September 2012

Hubungan Waktu Kerja dan Depresi

Stres adalah penyebab utama karyawan ajukan cuti sakit.
Stres adalah penyebab utama karyawan ajukan cuti sakit. (sumber: freedigitalphotos/David Castillo Dominici)

Makin lama kerja, makin tinggi risiko depresi.

Bekerja terlalu lama melipatgandakan risiko depresi seseorang.

Bekerja lebih dari 11 jam per hari melipatgandakan kemungkinan terkena depresi ketimbang pekerja yang waktu kerjanya 7-8 jam per hari.

Kesimpulan ini didapat Finnish Institute of Occupational Health terhadap 2 ribu pekerja.

"Meski bekerja lembur sesekali bisa bermanfaat bagi pekerja dalam hal karier dan kehidupan sosial di kantor, namun perlu diketahui, bekerja terlalu lama sangat erat dengan peningkatan depresi," jelas dr Marianna Virtanen, pemimpin penelitian ini.

Untuk menjaga kesehatan mental, disarankan untuk menjaga keseimbangan kehidupan pekerjaan dan bersantai, serta belajar untuk relaks.

Berikut ini beberapa cara mengurangi tekanan saat tekanan mulai menghimpit:

Disconnect
Saat Anda sudah tiba di rumah, cobalah untuk mematikan semua peralatan elektronik yang berhubungan dengan pekerjaan. Biasakan untuk tidak membawa pulang pekerjaan, supaya Anda terpacu untuk menyelesaikan tugas di kantor.

Istirahat
Saat Anda bekerja, jangan lupa untuk mengambil beristirahat. Cobalah untuk berdiri dari meja setiap jam sekali untuk meregangkan badan.

Cobalah untuk berjalan, ambil minum, membuat kopi, atau melakukan gerakan menjauh dari meja. Tak hanya baik untuk peredaran darah, tetapi juga merehatkan mata dari menatap komputer. Begitu pun saat makan siang, upayakan untuk makan di luar ruang kantor.

Berolahraga secara rutin
Berolahraga sebanyak 30 menit 5 kali per minggu bisa menenangkan ketegangan otot dan mencegah efek negatif pada tubuh dengan menstimulasi hormon pembuat rasa nyaman dari otak. Hal ini juga bisa mengurangi depresi hingga 50 persen.

Berlibur
Berlibur sesekali bisa mengurai tuntutan harian. Meski Anda hanya berlibur sejenak saja sudah sangat membantu untuk kembalikan tenaga

No comments: